Friday, October 7, 2011

HELLO-GOODBYE!


i’m tired of being single

I’m tired of being lonely

I’m tired feeling like this

Can I have a someone who never make me feels like this?


Ohyeah, itu adalah kata-kata yang selama ini selalu ada dipikiran gue. Ok. Gue sebenernya selalu gak mempermasalahkan tentang hal itu. Iya masalah punya pacar atau gak punya pacar. Dan gue adalah bukan tipe orang yang gampang untuk melupakan sesuatu-kejadian-kenangan-peristiwa or something like that. Tapi bukan berarti gue selalu mengingat semua itu setiap hari, tapi semua itu memang tersimpan rapi didalam otak gue.

Lonely? Wow it’s like my short nickname. You can call me mrs.lonely or er…..one less lonely girl. Sekali lagi gue memang gak pernah terlalu mempermasalahkan tentang hal itu. Tapi ya semua orang pasti pernah merasakan sesuatu yang over-drama ketika mereka gak punya pacar or somebody to love. Kalian bisa bayangin sendiri gimana rasanya pergi dan berangkat ke kampus sendirian yang jarak kampus lo itu cukup-jauh-dari-rumah. Berangkat satu jam lebih awal dan naik omprengan (mobil yang nganter ke bandung via jalan tol) dan begitu lo masuk lo ketemu banyak orang yang beda profesi nya sama lo, Ada bapak-bapak dan ibu-ibu ada teteh-teteh yang kerja nya merangkap sebagai SPG. Dan ada banyak lagi. Dan lo harus pasang senyum termanis lo buat seolah-olah menyapa mereka “hai selamat pagi”. Duduk manis selama 25menit, kadang gue dengerin music di blackberry, kadang gue Cuma bengong sepanjang jalan ngeliatin jalan tol sambil sesekali ngeliat jam tangan berharap Pasteur gak macet karena gue paling gak suka dengan ketelatan.

“Pak, berhenti didepan Unisba ya”

“Oh iya neng”

Unisba? What?

Iya UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG. Tempat yang selama ini gak pernah ada di otak-hati-pikiran gue sekarang jadi tempat yang menentukan my bright future. Karena mindset gue dari SMA sudah di tempati dengan kata UNPAD-KOMUNIKASI UNPAD-KOMUNIKASI UNPAD-KOMUNIKASI. Tapi ternyata Tuhan punya rencana lain. Gada kata lain sekarang kecuali UNISBA-AKUNTANSI UNISBA-AKUNTANSI UNISBA-AKUNTANSI. Ya gue berpikir kalo rencana Tuhan itu gak ada yang gak indah, Tuhan tau yang terbaik nabila. Selalu dan selalu gue menyemangati diri sendiri dengan kata-kata itu. “Unisba juga gak jelek-jelek amat kok bin, itukan udah punya nama bagus tau lo itu gak bego lo pinter buktinya lo bisa masuk akuntansi kan? Akuntansi loh bin, uang tentang uang, gue doain semoga lo jadi menteri keuangan,amin amin” kata one of my bestfriends melon a.k.a melida.

Akhirnya gue sampai di kampus ter-cin-ta. Depan gerbang gue langsung turun dengan langsung benerin poni dan voila! Gue disuguhi dengan pemandangan cowok-cowok Manajemen yang sangat teramat kece. Gue jalan santai menuju kelas mata kuliah pertama karena masih ada waktu setengah jam lagi tiba-tiba voila! Gue disuguhi pemandangan cowok-cowok Fikom yang gak kalah ke-kecean-nya dengan cowok-cowok manajemen. Hahahahahaha. Tapi itu Cuma sebagai kebahagiaan batin aja. Gak lebih.

Mata kuliah pertama yang ya nothing special berakhir setelah itu jam istirahat gue yang gue habisin dengan acara makan siang dengan my new friends Yanita, Risa, Vina dan Ulfah.

Jam mata kuliah kedua selesai. Dan saatnya pulang ke rumah. Padalarang.

Naik angkot? Masa muter dulu ke cimahi? Ih males capek pusing. Naik omprengan? Jauh lagian kalo berenti di westu suka ga keliatan mana yang omprengan mana yang mobil pribadi kalo salah men-stop kan malu. Naik bis kota baru parahyangan? Hmmm…yaudah deh naik bis aja. As always, gue naik angkot caringin-sadang serang dan berhenti di belakang gramedia merdeka. Dan sampailah gue di depan BIP. Menunggu datangnya bis kota baru oh bis kota baru. Dan ya ini part yang paling gue gak suka. Di saat lo harus nunggu bis yang agak lama datangnya karena terjebak macet dan di sekeliling lo itu ternyata bukan pemandangan cowok-cowok Fikom yang sangat kece dengan rambut jambul mereka disertai kamera DSLR melingkar ditangan-nya atau cowok-cowok Manajemen yang sangat kece dengan style penuh ke-gaul-an disertai Iphone ditangannya. Tapi ternyata beribu-ribu pemandangan sepasang kekasih yang pegangan tangan dan disertai senyum senyum cekikikan manja terlihat sungguh “hidup hanya milik berdua yang lain ngontrak”. Iya itu biasa disebut orang lagi Pacaran. Pffttt.

Perut laper. Nunggu lama. Kepanasan. Uang tinggal sedikit. Batre bb low. Pemandangan sama sekali ga ada bagus-bagus nya. What a hell yeah. Tapi ya as always itu udah jadi bagian dari hidup gue. And I enjoy it.

Laper. Masih ada waktu gak ya? Keburu gak ya? Keburu deh kayaknya. Wussh..gue lamgsung berlari kedalam BIP buat membeli 2potong hmm 3potong besar roti jessylyn cake. Karena Cuma toko kue itu yang jaraknya teramat dekat dengan pintu keluar BIP. Biar gue gak terlalu lama dan biar itu bis kota baru ga kelewatan.

Dan ketika gue keluar BIP pun masih dengan pemandangan yang sama. Rasanya pengen ngebacokin satu-satu tuh orang-orang yang lagi pacaran. Er….

Sabar nabila..sabar.

Bis kota baru parahyangan dateng. Dasar bis songong. Gue selalu lari-lari buat naik bis itu. Karena memang bis itu gak diem ditempat. Kalo kegencet pintu otomatis nya itu bisa mati gue. Dengan membawa status single atau jomblo gue ini. Huhu miris.

Bis nya kosong. Bingung mau duduk dimana. Siapa tau ada cowok fikom atau manajemen didalamnya lagi duduk manis sendiri jadi gue bisa duduk disebelahnya. Tetep ya. Hahaha.

Gue duduk ditengah-tengah biasanya. Duduk di dekat jendela kadang gue buka sedikit kordennya terus gue taro tas gue yang beratnya minta ampun disebelah gue. Dengan tangan masih memegang kantong plastik jessylyn cake. Tarik napas dalam-dalam lalu keluar kan berkali-kali gue keluarkan karena gue abis lari-lari marathon kejar bis songong ini. Sesekali gue liat pemandangan keluar ya ga jauh jauh lah dari orang pacaran, anak-anak yang baru pada pulang sekolah ibu-ibu dan bapak-bapak yang baru pulang dari kantornya. Dan dengan seketika bis penuh kalo udah sampai di Alun-alun.

Jendela bis basah. Dingin. Ac dan hujan.

Baby don’t talk to me

I trying to let go

Not loving you is harder than you know

Now playing - Escape the fate - harder than you know.

Dengan headset ditelinga tangan yang mengengam roti jessylyn cake yang gue beli tadi di BIP. Dan dengan mulut yang penuh roti, sesekali gue liat disebelah gue seorang bapak yang ternyata sudah tertidur lelap.

Cepet sampe dong cepet sampe ngantuk nih capek. Sendirian.

Sampe rumah. alhamdulilah masih dikasih rasa capek sama Tuhan. Buka tas ambil handphone, gue berharap ada sms atau bbm yang nanyain “dimana? Udah pulang belum? Gimana kuliah nya? Udah makan belum? Udah mandi? Sholat gih sana”. Pertanyaan yang menurut kalian basa-basi gak-penting-penting banget. Tapi itu level pertama nunjukin rasa care. Dan jadi hal terpenting menurut gue. But, no one. Nihil. Kosong. Its only a dream. Not to be come true.

Sabar nabila sabar.

Iya maksud gue kan somebody to love, someone who loves, treat, caring you like you princess of his heart. And someone who gives you smile and warm kiss on your lips and tell you how much he loves you and need you.

kalo orang tua kan beda lagi perhatiannya bukan maksud gue gak menghargai keberadaan mereka. Gue juga butuh seseorang yang merasa dirinya jadi pen-support setia gue walaupun gak bisa selalu ada disamping gue dengan semangat dari nya pun itu udah cukup buat gue bukan merasa jadi penghalang gue dan malah menyuruh gue kejar mimpi gue dan ketemu orang baru yang mungkin lebih baik dari dia. Mungkin itu adalah cara halus dia buat menolak untuk gabisa sama gue. Dan sebenernya yang sudah punya orang baru itu dia.

Sabar nabila, sabar.

Apasih masih mau stuck sama si dia? Masih gamau move on? Seandainya move on itu segampang membalikan telapak tangan. Iya memang gampang kok membalikan telapak tangan tapi kalo ditangannya penuh dengan beban berat pasti gakan gampang.

Tuhan, aku tau kau sangat menyayangi ku..

Tuhan, aku tau kau tidak mau melihat ku sedih terlalu lama..

Tuhan, maaf kalo aku terkadang lupa akan keberadaan mu..

Tuhan, mengapa kau biarkan ini semua terjadi?

Tuhan, aku kangen

Kangen bukan dengan dia..kangen dengan perlakuan yang bisa membuat ku tersenyum manis..

Tuhan, apa arti semua ini?

Tuhan, aku sudah terlalu rapuh

Tuhan, tolong beri aku satu saja laki-laki yang benar- benar menyayangi ku..

Tuhan, maaf kalo aku banyak maunya..

Amin..

Sendiri. Apa-apa sendiri. Pulang pergi sendiri. Kebanyakan sendiri nya. Itu gue udah sering alami. Dan gue gakan mati dengan kesendirian itu. Entah sampai kapan gue bisa tetap bertahan. Salah gue mungkin yang gapernah mau menerima kebahagiaan itu dateng. Gue selalu berusaha menolak dengan alasan gue baik-baik saja kok. Padahal, enggak.

“Ah lo sih bin, udah terima aja itu si brondong adik kelas lo itu, kasian kali udah nungguin lo berbulan-bulan”.

“Gila itu anak masih aja ngarep sama lo? Hebat banget bin”

“Iya gue sering kok ngeliat dia ngefrontalin tentang lo di timeline twitter nya”

“Udah kata gue juga coba dulu, siapa tau kan lo bisa seneng sama dia, gausa dibawa serius bil, yang penting lo have fun dan dia juga have fun sama lo”

Satu alasannya. Gue selalu gak mau jadi peran antagonis. Jahat. Meskipun muka gue udah teramat percis buat meranin hal itu. Yayaya. Gue bakal tambah keliatan jahat kalo gue nerima dia dengan alasan kasian. Gue gapernah mau ada orang yang sakit karena gue. Karena gue sama sekali gak pantes buat itu. Gue tertarik, bohong kalo misalnya gue gada rasa sama sekali sama itu anak. Ya meskipun bukan rasa menggebu-gebu.

Gue tipe orang yang cepet luluh. Cuma dikasih senyuman maut pun gue udah luluh. Diperlakukan secara baik pun gue udah meluluh-luluh. Eh meleleh-leleh maksudnya.

Buat gue suka atau sayang sama cowok itu gampang sebenernya. Cuma mereka nya aja yang suka gak ngeh. Sama seperti cewek lainnya yang suka diperhatiin, dimanja, ya pokoknya standar. Yang nyambung sama gue dalam hal apapun itu udah bisa bikin gue mikirin lo sebelum tidur. Its true. Trust me.

No comments:

Post a Comment