Friday, July 6, 2012

Sadgenic




Kamu adalah yang terakhir dengan rasa yang tak akan berakhir
kamu adalah yang pertama yang membuat senyummu
di kepala berlipat-lipat ganda.
kamu adalah yang pertama, yang membuat kedua
dan ketiga tidak pernah ada.
Kamu adalah masa, di mana kuharap waktu
akan terhenti selamanya.

New book new stories! This is a book by Rahne Putri , Immortally Mellow, Silly and Over Romantic.
There are many posts that I like here, among them are:

Seperti berada di ring tinju.
di sudut ini aku berhadapan dengan masa lalumu.
anehnya, setiap aku memukul.
yang lebam aku sendiri.
Sapuan mata terhenti pada garis tertentu.
memilih pura-pura buta supaya lupa, memilih pura-pura lupa
untuk meringankan luka.
semua masih langkah pura-pura. Hanya perkara waktu nanti
yang menjadikannya nyata.
Diam itu memberi kesempatan pada detik dan waktu.
untuk merekam jelas keberadaanmu.
diam itu ketika aku mengunci lidahku sendiri
dan memilih menikmati wujudmu dalam sepi.
diam itu ketika denyut cinta
dan detak jantung kita saja yang membahana.
diam itu memberi waktu pada hati
dan pikiranku untuk berbicara.
diam itu, supaya kamu, bisa kudengar
di antara bingar di kepalaku.
supaya kamu, bisa terlihat jelas tanpa kacamataku.
Jika rindu itu peluru




Jika rindu itu peluru, kulepas dalam bising yang menderu.
Kutrejam habis menembus peparu.
Jika rindu itu peluru. Kutembakkan ke awan.
Pecah ia menjadi hujan, dan membasahimu dengan kecupan.
Jika rindu itu peluru. Kutembaki sendiri kepalaku,
Yang terlalu penuh kamu.
Jika rindu itu peluru. Jangan bunuh aku dengan itu.
Jika rindu itu peluru, kuharap ia tak akan melukaimu.
tapi semua itu semu.
karena,
rinduku ini hanya peluru, tanpa senjata. terakar di tangan,
diam dan tak akan menujumu. tenang saja aku tahu itu maumu.
peluru ini kupegang di tangan, kusimpan hanya dalam angan.

One of my favourite : 

Cerita Gerimis

Gerimis itu hujan yang penuh hati-hati
Dia ingin pelan jatuh ke bumi
Agar tak terlalu sakit
Ia datang bersama kelabu
Saat awan ragu menjadi hitam
Atau putih

Jikalau aku setetes bulir hujan
Aku akan memilihmu untuk kuhunjami

Aku ini gerimis
Tipis
Pelan membasahi
Jangan berteduh, aku tak akan menyakiti
Tengadahkan tanganmu
Terimalah aku

Awan mengirimkan gerimis untuk membelai bumi
Seperti aku
Mengirim doa dan salam rindu
Untukmu

Aku bersekutu dengan awan
Mengirimkan gerimis pagi ini
Agar kau segera pulang
Dan menghatkanmu dengan pelukan

Aku akan merajut benang-benang gerimis
Kupintal dengan rindu
Kalau sudah jadi
Jubah cinta ini aku kirimkan untukmu

Gerimis dan suaramu
Melodi apa lagi yang lebih menenangkan dari itu

Tidak ada yang lebih manis, selain sebersit senyum tipis, dari balik tirai gerimis
“Seperti gerimis, aku jatuh perlahan-lahan padamu”


by : Rahne Putri


Aku ini gerimis
Bukan hujan
Kau harus bisa membedakan itu

Hujan memang lebih sering kau temui
Karena gerimis terlalu malu
Untuk berkenalan denganmu

Aku tak ingin membuatmu terluka
Akan rintikan ku
Tak seperti hujan
Yang jatuh begitu saja menyentuhmu

Meskipun yang selalu kau ingat hanya hujan
Bukanlah gerimis

by : Me

No comments:

Post a Comment